Rusia sekarang sedang menjadi pusat perhatian dunia, setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, memutuskan untuk menginvasi Ukraina. Kejadian ini tentunya sangat berdampak bagi kedua negara tersebut, termasuk dalam dunia olahraga.
Setelah UEFA dan FIFA resmi membatalkan keikutsertaan Timnas dan klub Rusia dari event resmi sepakbola, kini dunia Eport juga ikut mengikuti jejak UEFA dan FIFA dengan mengeluarkan pelaturan untuk melarang keikutsertaan atlet Rusia.
Larangan keikutsertaan Rusia ini diputuskan oleh salah satu penyelenggara event Eport CS:GO terbesar di dunia, BLAST Premiere.
BLAST dalam sosial media twitter resminya menuliskan larangan bagi tim Rusia untuk berpartisipasi dalam seluruh jajaran acara BLAST dimasa mendatang.
BLAST juga menyampaikan permohonan maafnya kepada para atlet dan penyelenggara yang terlibat dinegera yang bersangkutan.
“Gaming dan esports menyatukan orang-orang dari semua ras, negara, dan kepercayaan,” Ujar BLAST.
“Kami berharap situasi di panggung dunia mencerminkan ini sesegera mungkin.”
“Karena konflik di Ukraina, tidak ada tim yang berbasis di Rusia yang akan diundang untuk bermain di acara kami di masa mendatang,” ungkap organisasi pada pengumumannya semalam.
Dalam pengumuman yang sama, BLAST Premiere juga menyatakan bahwa kualifikasi CIS akan dibatalkan. Bahkan, sebelumnya WePlay Esports selaku penyelenggara kualifikasi CIS telah mengumumkannya pada 26 februari bahwa mereka akan mengakhiri kerjasamanya dengan semua mitra dari Federasi Rusia.
Terdapat beberapa tim besar yang berdampak akibat keputusan BLAST Premiere seperti Team Spirit, Gambit Esports, dan Virtus.Pro yang dikabarkan tidak lagi memenuhi syarat lolos ke BLAST Premiere Spring Showdown 2022 sebagai acara terbesar diparuh pertama tahun ini. Perlu digarisbawahi bahwa semua pemain dari tim yang tercantum adalah orang berkebangsaan Rusia.
Disisi lain, Pasca IEM Katowice dimana Gambit dan Virtus.Pro mencapai perempat final, ESL belum memberikan pendapatnya terkait tim yang berbasis di Rusia.
Oleksandr “s1mple” Kostyliev sebagai pemain professional CS:GO menungkapkan, “kita semua menginginkan perdamaian untuk Ukraina dan seluruh dunia” dalam pidatonya yang menyentuh dan emosional di IEW Katowice pada 25 Februari lalu.